Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
akan semakin penting peranannya dalam mendukung pembangunan yang
berkelanjutan. Meskipun biaya yang dibutuhkan untuk membangun
Infrastruktur Nasional TIK besar, tetapi kerugian bila tidak
melakukannya akan jauh lebih besar lagi.
Kita perlu menentukan prioritas penerapan
TIK agar memberikan hasil yang maksimal. Kita juga perlu membangun
kemampuan untuk mengadaptasi, memelihara, melakukan penyesuaian dan
mengkonfigurasi ulang solusi TIK yang ada agar menjawab kebutuhan.
Problem terbesar di negara ini adalah
masalah korupsi. Praktik korupsi di Indonesia terjadi di berbagai
tingkatan, mulai dari urusan kecil yang menyangkut pelayanan masyarakat
di tingkat kelurahan, hingga rekayasa penggunaan anggaran di
lembaga-lembaga pemerintah.
Korupsi terjadi karena ada niat dan ada kesempatan. Governance yang lemah membuka kesempatan korupsi. Itu sebabnya penerapan Good Governance menjadi sangat penting sebagai langkah pencegahan.
Sistem Informasi dapat memainkan peranan yang besar di dalam mendukung good governance melalui transparansi dan partisipasi masyarakat.
Sistem Informasi dapat memainkan peranan yang besar di dalam mendukung good governance melalui transparansi dan partisipasi masyarakat.
Artikel ini terdiri 5 bagian sebagai berikut :
1. Area pemanfaatan TIK
2. Membangun Infrastruktur
3. Menjawab Isu Tata Kelola (Kebijakan)
4. Memformulasikan Strategi TIK
5. Memanfaatkan TIK untuk Pembangunan
2. Membangun Infrastruktur
3. Menjawab Isu Tata Kelola (Kebijakan)
4. Memformulasikan Strategi TIK
5. Memanfaatkan TIK untuk Pembangunan
Area Pemanfaatan TIK
Secara umum pemanfaatan TIK di
pemerintahan bisa di bagi dalam empat kategori, yaitu sistem informasi
di dalam lembaga pemerintahan, sistem informasi antar lembaga pemerintah
untuk memudahkan koordinasi, sistem informasi antara pemerintah dan
kalangan bisnis, dan sistem informasi untuk warga masyarakat umum guna
meningkatkan layanan masyarakat.
Pemerintah membutuhkan akses pada
informasi yang lebih baik dan juga membutuhkan cara agar bisa
menyampaikan informasi pada warga usaha dan warga masyarakat yang
terkena dampak dari keputusan dan kebijakan yang diambilnya. TIK membuka
kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas untuk meningkatkan dialog
antara pemerintah dan masyarakat yang di layaninya dan membentuk
pemerintahan yang lebih transparan. TIK menawarkan potensi partisipasi
masyarakat yang lebih luas.
77% kasus korupsi yang ditangani KPK
menyangkut pengadaan. Penerapan e-procurement dapat membantu mencegah
terjadinya korupsi karena keperluan kontak langsung antara penyedia
barang/jasa dengan panitia pengadaan menjadi kecil, prosesnya menjadi
lebih transparan dan mudah di audit. Sebuah studi yang dilakukan oleh
KPK terhadap beberapa instansi yang telah menerapkan e-procurement
menunjukkan bahwa penerapan e-procurement dapat menghemat anggaran
rata-rata 23,5%, menurunkan Harga Penetapan Sendiri (HPS) rata-rata 20%
dan menghemat waktu penyelenggaraan pembelian dari rata-rata 36 hari
menjadi berkisar pada 20 hari.
TIK dapat digunakan untuk mendukung
administrasi organisiasi agar lebih rapi dan hemat biaya. Fasilitas
database, dukungan grafis, alat pendukung simulasi dan modeling adalah
dukungan integral bagi pengambilan keputusan dalam perencanaan,
manajemen dan pembangunan. Di beberapa pemerintah daerah TIK sudah
digunakan untuk mendukung Pelayanan Satu Loket. Adanya Pelayanan Satu
loket ini, mengurangi kontak langsung antara Masyarakat Pemohon Ijin
dengan Petugas Pelayanan. Tujuan dari dilaksanakan Pelayanan Satu Loket
ini adalah untuk memberikan layanan masyarakat yang lebih baik dan untuk
mengurangi KKN. di Kabupaten Jembrana misalnya, layanan perijinan satu
loket ini mencakup 54 jenis layanan perijinan.
Penerapan TIK dapat memperbaiki kualitas
kehidupan penduduk. Di bidang kesehatan, TIK mendukung pertukaran
informasi yang lebih efisien antar petugas kesehatan sehingga menghemat
waktu dan uang. TIK memungkinkan transfer catatan medis pasien antar
lokasi dan membantu mempercepat respon staf medis. TIK juga bisa
digunakan untuk mendidik para pekerja kesehatan dan pemerintah. Bagi
mereka yang bertugas di pedesaan fasilitas ini membuat mereka tidak
terisolasi. TIK juga bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi
kepada masyarakat. TIK dapat memandirikan mereka yang berkebutuhan
khusus seperti kaum tunanetra, tunarungu, dan lain-lain.
TIK juga dapat memfasilitasi akses atas
berbagai informasi bagi warga masyarakat. Informasi ini mencakup
informasi data-data sosial ekonomi dan berbagai statistik. Di bidang
pertanian dan agribisnis data-data ini mencakup data tanah, hidrologi,
curah hujan dan informasi lingkungan lainnya. Tidak kalah penting adalah
informasi tentang dokumentasi, peraturan-peraturan dan hukum.
Aplikasi TIK menyediakan alat untuk
memperbaiki akses pada informasi dan untuk berbagi pengetahuan. Daya
saing sektor industri sangat tergantung pada kualitas ilmu pengetahuan
dan teknologi (iptek), riset dan kemampuan organisasi mereka untuk
mentransformasikan hasil risetnya menjadi produk yang bisa dijual. Para
periset membutuhan cara yang lebih mudah untuk mendapatkan akses terkini
tentang iptek, riset-riset yang pernah dilakukan dan abstrak hasilnya,
juga kesempatan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan periset
lainnya. Fasilitas jejaring seperti email, multimedia conferencing
sangat dibutuhkan oleh para periset.
Di dunia industri TIK umumnya diterapkan
untuk perencanaan dan kontrol, otomatisasi pabrik dan manajemen umum.
TIK memungkinkan para pabrikan untuk mempercepat keseluruhan proses.
Selain otomatisasi proses manufakturing, TIK dapat memfasilitasi
pengambilan informasi di setiap tahapan desain dan pemasaran.
Pemilu yang baru lalu ditandai dengan
kisruh DPT.Hal ini bisa dihindari apabila kita telah menerapkan
identitas tunggal bagi setiap warganegara. Nomor Induk Kependudukan
(NIK) bersifat unik atau khas dan tunggal serta melekat pada seseorang
yang terdaftar sebagai penduduk Indonesia dan berlaku seumur hidup. NIK
yang tercantum di setiap KTP akan menjadi acuan kepentingan administrasi
seperti pembuatan akte, pengurusan kerja dan usaha, paspor, Surat Izin
Mengemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), polis asuransi,
sertifikat hak atas tanah, dan penerbitan dokumen indentitas lainnya.
Masyarakat inovatif berbasis pengetahuan
sangat ditentukan oleh pendidikan dan adanya basis populasi tenaga ahli
Iptek. Tersedianya tenaga ahli yang mempunyai kemampuan untuk
memproduksi, memelihara dan menggunakan suatu sistem TIK sangat
menentukan. Untuk ini kebijakan yang tepat dibutuhkan.
TIK dapat memfasilitasi transformasi
ekonomi dan sosial. Di negara-negara yang lebih maju transformasi ini
dibuktikan dengan penerapan pelatihan dan pertukaran pengetahuan dengan
memanfaatkan TIK. Jumlah jejaring pengetahuan, konten dan pertukaran
informasi meningkat dengan sangat signifikan. Meskipun TIK memungkinkan
teknik baru untuk mendapatkan informasi digital, informasi ini akan
sedikit gunanya bila tidak ditransformasikan ke pengetahuan yang relevan
untuk pembangunan.
Metoda baru dalam menghasilkan dan
menyebarkan pengetahuan, dimana pengetahuan itu dihasilkan dalam konteks
penggunaannya, akan memberikan pengaruh yang luar biasa bagi negara
berkembang. Cara baru ini menciptakan potensi masalah bagi institusi
pendidikan dan lembaga riset yang ada. Bila institusi-institusi ini
tidak diubah, negara berkembang mempunyai risiko terkunci dalam cara
menghasilkan pengetahuan yang semakin tidak relevan bagi kebutuhan
spesifik mereka baik secara teknis, ilmiah dan ekonomis. Penulis melihat
belum ada komunikasi dan sinergi yang baik antara kalangan akademisi
dan pusat-pusat litbang iptek dengan dunia industri dan pengguna akhir.
Komunikasi dan sinergi ini perlu dibangun. Demikian juga keberpihakan
terhadap produk TIK dalam negeri diharapkan dapat menyertainya.
Beberapa negara di Asia telah menunjukkan
pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan selama sepuluh tahun terakhir.
Beberapa faktor penyebabnya adalah liberisasi pasar, orientasi ekspor
dan investasi yang tinggi di pendidikan. Yang juga cukup signifikan
adalah akumulasi pengetahuan sebagai akibat dari fokus dan promosi
industri TIK, yang saat ini sebesar 25 % dari keseluruhan ekpor
negara-negara di Asia Tenggara. Di Indonesia, kebutuhan TIK domestik
sebagian besar masih dipenuhi oleh produk-produk impor. Produk-produk
dalam negeri selain belum banyak, yang ada pun seringkali masih dianggap
tidak sebagus produk-produk impor. Diperlukan langkah-langkah
percepatan penguasaan teknologi bagi kelompok TIK yang strategis seperti
:UKM, pertanian, kesehatan, transportasi, pertahanan dan
telekomunikasi. Pada saat yang sama diperlukan kebijakan yang memihak
produk-produk dalam negeri, terutama untuk memenuhi kebutuhan di
kalangan pemerintah.
Kapasitas untuk belajar di masyarakat
dipengaruhi akses ke berbagai informasi digital. TIK bisa melengkapi dan
meningkatkan kapasitas belajar. Di ekonomi berbasis pegetahuan,
individu, organisasi, dan negara bisa menghasilkan kekayaan and
mendapatkan akses kepada kekayaan sebanding dengan kapasitas belajarnya.
Konferensi eletronik, diskusi kelompok
kecil dan berselancar di internet mempersiapkan pelajar pada masyarakat
pengetahuan masa depan dimana para ilmuwan dan tim korporasi di berbagai
belahan dunia akan bekerjasama menjawab berbagai permasalahan.
Tantangannya adalah terbatasnya dana untuk mendukung pemanfaatan TIK
dalam pendidikan massal. TIK dapat membantu banyak hal di dunia
pendidikan. TIK bisa digunakan untuk mengatasi kekurangan guru, juga
dapat digunakan untuk meningkatkan ketrampilan guru dalam mengajar.
Komunikasi elektronik antar guru memungkinkan guru bertukar pengalaman
dan materi mengajar. TIK dapat digunakan untuk membuat repositori dari
materi pengajaran yang dapat diakses, diedarkan dan diproduksi dengan
biaya rendah apabila fasilitasnya memadai. Ironisnya kelompok guru di
Indonesia ini sebagian besar belum mempunyai akses TIK, sebuah masalah
yang harus segera dicari jalan keluarnya agar kualitas guru dan materi
mengajar bisa membaik.
Tantangan yang harus di atasi dalam
mebuat strategi TIK adalah membuat sumber daya ini tersedia juga bagi
mereka yang tidak mampu, agar merekapun mendapatkan kesempatan untuk
belajar seumur hidup. Dalam kaitan dengan hal ini, penulis ingin
memberikan penekanan bahwa ada banyak sekali sekolah-sekolah tertinggal
yang belum mempunyai akses TIK yang perlu segera mendapat perhatian.
Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) mencoba menjawab tantangan ini
dengan menjalin kerja sama dengan bank dan perusahaan minyak untuk
memanfaatkan ribuan PC yang sudah tidak digunakan lagi untuk disalurkan
ke sekolah-sekolah tertinggal. PC ini dilengkapi dengan perangkat lunak
open source dan pelatihan. Untuk melaksanakan program ini AOSI
mendapatkan dukungan dari Kementrian Negara Riset dan Teknologi. Program
seperti ini harus ditingkatkan kapasitasnya untuk dapat memberikan arti
yang signifikan.
Membangun Infrastruktur
Kemampuan kita untuk memanfaatkan TIK,
berbagai aplikasi seperti e-government, e-learning, e-commerce dan
konten sangat bergantung pada penetrasi akses ke internet di masyarakat.
Akses ke internet mencerminkan infrastruktur telekomunikasi dunia yang
tidak merata dan sangat berkaitan dengan tingkat pendapatan perkapita
nasional. Akan tetapi, beberapa negara melakukan investasi besar-besaran
dalam membangun infrastruktur telekomunikasi. Negara-negara di Asia
mengalami pertumbuhan pengguna internet yang tertinggi di dunia. Di
Indonesia pengguna internet telah mencapai 30 juta orang dengan laju
pertumbuhan pelanggan pertahun mencapai 26 % dan pertumbuhan pengguna
mencapai 40 %.
Peningkatan jumlah pengguna di Indonesia
memang luar biasa, namun demikan peningkatan akses ini belum secara
merata menjangkau daerah-daerah di Indonesia. Untuk memperkuat akses,
terutama di Indonesia bagian timur, pemerintah telah menggagas
pembangunan Palapa Ring. Palapa Ring adalah suatu proyek pembangunan
jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau sebanyak 33 provinsi,
440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut
mencapai 35.280 kilometer, dan kabel di daratan adalah sejauh 21.807
kilometer. Palapa ring merupakan jaringan serat optik pita lebar yang
berbentuk cincin yang mengitari tujuh pulau, yakni Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua, serta delapan
jaringan penghubung dan satu cincin besar yang mengelilingi Indonesia
baik lewat dasar laut atau pun lewat daratan. Investasi pembangunan
Palapa Ring sepenuhnya berasal dari operator telekomunikasi anggota
konsorsium. Namun demikian proyek ini tidak berjalan mulus, selain
pembangunannya akan mundur dari jadwal, juga anggota konsorsium yang
semula tujuh tinggal tiga yaitu Telkom, Indosat dan Bakrie Telecom.
Jumlah investasi pun menyusut, sehingga target jumlah propinsi/kota yang
akan tersambung harus dikurangi. Semoga pemerintah melalui depkominfo
bekerjasama dengan konsorsium akan berhasil merealisasikan pembangunan
palapa ring ini.
Beberapa negara di Asia telah berhasil
membangun produk TIK lokal. Korea selatan memproduksi memory chips.
Malaysia, Singapura, Taiwan dan Thailand telah menjadi pemasok berbagai
produk elektronik, seperti telepon genggam, komputer pribadi, disk
drive, dan monitor komputer. Indonesia perlu membangun kapasitas untuk
memproduksi TIK. Kapasitas riset yang ada di berbagai lembaga riset
pemerintah perlu disinergikan dengan pihak swasta agar bisa membangun
industri TIK nasional.
Salah satu proyek mercu suar yang bisa
digunakan untuk membangun kemampuan produksi dalam negeri adalah proyek
penerapan NIK (Nomor Identitas Tunggal). NIK bersifat unik atau khas dan
tunggal serta melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk
Indonesia dan berlaku seumur hidup. NIK yang tercantum di setiap KTP
akan menjadi acuan kepentingan administrasi seperti pembuatan akte,
pengurusan kerja dan usaha, paspor, Surat Izin Mengemudi (SIM), Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP), polis asuransi, sertifikat hak atas tanah, dan
penerbitan dokumen indentitas lainnya. KTP berbasis NIK yang disebut
dengan KTP elektronik akan memuat kode keamanan dan rekaman elektronik (
biodata, pasfoto, sidik jari) sebagai alat verifikasi jati diri dalam
pelayanan publik.
Proyek seperti ini diperkirakan akan
menelan ratusan milyar rupiah, penulis berharap industri dalam negeri,
terutama industri manufaktur elektronika akan dilibatkan dalam sebagian
besar pengerjaannya, misalnya dalam desain chip, perancangan sistem
operasi, pembuatan kartu, pembuatan mesin pembaca dll. Resiko bisa
dikurangi dengan penerapan pilot project untuk membuktikan bahwa produk
lokal tersebut memang layak pakai.
Akan kah kita mengambil langkah yang diperlukan di dalam membangun kemampuan industri TIK nasional ?
Menjawab Isu Tata Kelola (Kebijakan)
Kebijakan di bidang TIK sangat
berpengaruh pada peluang untuk membangun kemampuan teknologi dan sosial.
Masalah kebijakan ini perlu di tangani dengan efektif bila kita ingin
mendapatkan manfaat TIK yang maksimal.
Jejaring internet telah memungkinkan kita
untuk memasarkan informasi dan perangkat lunak ke seluruh dunia.
Pembuat produk informasi sangat aktif untuk memperjuangkan perlindungan
hak atas kekayaan intelektual yang sangat kuat. Mereka melobi pemerintah
di berbagai negara untuk menerapkan konvensi internasional dalam
undang-undang nasionalnya. Kebanyakan produk ini diproduksi di negara
maju, meskipun beberapa negara berkembang tertarik untuk meningkatkan
perlindungan atas HaKI bagi perusahaan lokalnya, mayoritas produk-produk
ini diproduksi oleh negara maju. Pemerintah perlu membangun kerangka
kebijakan yang merangsang, mendukung dan memunculkan kapasitas untuk
bisa memproduksi teknologi baru dan konten informasi digital agar dapat
menumbuhkan TIK sebagai suatu industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi
nasional.
Negosiasi dalam berbagai forum
internasional dan konsorsium swasta telah menghasilkan tekanan baru agar
pasar di buka untuk persaingan global dan adanya perlindungan terhadap
HaKI bagi penghasil perangkat dan informasi. Risiko yang harus
ditanggung oleh negara berkembang seperti Indonesia adalah inisiatif
lokal untuk membangun pondasi bagi masyarakat pengetahuan yang inovatif
menjadi lebih sulit.
Keseimbangan yang tepat antara membangun
lingkungan yang kondusif bagi investasi asing dan meyakinkan bahwa
industri TIK lokal bisa berkembang dan manfaat TIK bisa dinikmati oleh
semua perlu dicapai. Investasi baru harus menjangkau daerah remote dan
yang membutuhkan biaya tinggi, sehingga tanpa bantuan menjadi tidak
terjangkau bagi komunitas bisnis lokal untuk membangunnya. Dalam hal ini
pelaksanaan pembangunan Palapa Ring dan implementasi USO (Universal
Service Obligation) yang akan menyediakan akses telekomunikasi ke
desa-desa harus segera dilaksanakan.
Pertimbangan sosial dan budaya sangat
penting dalam membahas tantangan dan implikasi akses masyarakat pada
internet , penggunaan bisnis e-commerce dan jumlah informasi elektronik
yang semakin banyak. Kebijakan penting yang harus ada mencakup
perlindungan privasi individu dan keamanan informasi komersial.
Undang-undang ITE yang telah sekian lama ditunggu akhirnya selesai
sambil menyisakan beberapa pasal karet yang harus disempurnakan,
misalnya pasal pencemaran nama baik.
Memformulasikan Strategi TIK
Strategi dan kebijakan TIK akan sangat
menentukan apakah peningkatan ketersediaan TIK dan aplikasinya akan
membawa perbaikan ekonomi dan sosial atau malah membawa kita pada bentuk
lain dari eksklusivitas. Prioritas harus diberikan pada kebijakan,
peraturan, pendidikan, pelatihan dan program yang akan meningkatkan
kapasitas untuk secara kreatif memproduksi atau menggunakan TIK. Sinergi
sumber daya dan kemintraan antar para pemangku kepentingan, termasuk
komunitas bisnis perlu didorong. Strategi TIK untuk membangun
infrastruktur informasi nasional, termasuk komponen teknologi dan
sosialnya tidak bisa sebatas pernyataan tetang tujuan saja, melainkan
harus dilengkapi dengan langkah-langkah nyata dan pendanaan yang sesuai.
Mengingat besarnya potensi TIK,
pemerintah dan para pemangku kepentingan harus membangun kemampuan untuk
memproduksi, mengakses dan menggunakan teknologi. Untuk membangun
kemampuan ini, strategi TIK harus cepat tanggap pada tujuan pembangunan
yang berkelanjutan dan melibatkan semua pemangku kepentingan. Pemerintah
mempunyai peranan yang sangat penting, mendukung bentuk baru fasilitasi
pasar, memperkenalkan peraturan yang efektif, mendorong dialog antara
para pemangku kepentingan dan memberikan layanan publik yang sesuai
dengan kondisi lokal.
Infrastruktur informasi nasional akan
sangat tergantung pada kekuatan kemampuan R&D perusahaan dan
kecenderungan untuk melakukan investasi R&D. Elemen lain yang sama
pentingnya adalah kemampuan R&D lembaga pemerintah dan hubungan
institusi ini dengan sektor swasta, dan hubungan antara organisasi
domestik dengan berbagai organisasi di seluruh dunia. Kegagalan untuk
mendefinisikan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan lalu
menentukan langkah yang akan dipilih agar bisa menumbuhkan industri TIK
nasional dapat membuat kita menjadi sangat tergantung pada impor
sehingga kehilangan kesempatan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan dari
ekspor dan pekerjaan.
Mengambil Manfaat TIK untuk Pembangunan
Dua kondisi akan membantu negara
berkembang mengeksploitasi potensi TIK untuk pertumbuhan sosial dan
ekonomi. Yang pertama adalah ketersediaan infrastruktur informasi
nasional. Yang kedua adalah kemampuan untuk menciptakan dan mendorong
lingkungan yang mendukung. Ini artinya membangun aplikasi dan konten
untuk memanfaatkan inftrastruktur sesuai dengan kebutuhan lokal.
Aplikasi ini misalnya adalah aplikasi kebutuhan harian, aplikasi
komunitas, aplikasi pendidikan dan aplikasi produktif.
Untuk membangun kemampuan TIK dan
membangun infrastruktur informasi nasional, Indonesia harus memobilisasi
dan mengumpulkan ahli-ahli serta lebih cerdik di dalam melakukan
investasi. Misalnya saja Free/Open Source Software perlu digalakkan
penggunaannya di kalangan pemerintah agar menghemat biaya dan
memungkinkan aplikasi yang telah dibuat di salah satu institusi
pemerintah dapat digunakan di tempat lain tanpa perlu membangun ulang
dan tanpa perlu membayar lisensi, sehingga menghemat biaya dan waktu.
Demikian pula suatu framework pengembangan Sistem Informasi perlu
dibangun bagi masing-masing institusi pemerintah agar pembangunan
aplikasi lebih terencana, tidak tumpang tindih dan interoperability
antar berbagai aplikasi dapat terjadi.
TIK dapat memberikan manfaat ekonomi dan
sosial yang sangat besar kepada banyak pihak bila strategi TIK yang
tepat diimplementasikan. Pertimbangan utama dalam desain dan
implementasi strategi TIK mencakup memproduksi dan memanfaatkan TIK
untuk kepentingan sosial dan ekonomi, mengembangkan sumber daya manusia
untuk dapat mengimplementasikan strategi secara efektif, mengelola
inovasi iptek di bidang TIK demi pengembangan yang berkelanjutan,
memperbaiki akses ke jaringan TIK, mempromosikan dan mendanai investasi
TIK, menciptakan dan mengakses pengetahuan iptek, dan memonitor dan
mempengaruhi aturan internasional.
Aplikasi TIK Pada Bidang Industri dan Manufaktur
Kemajuan teknologi akan meningkatkan
kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi
industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi
yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan
produktivitas dunia industri.
Dampak perkembangan teknologi di dunia
industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan dan
dirasakan saat ini dengan berkembangnya E-Commerce memungkinkan konsumen
secara individual melakukan kontak langsung dengan Produsen yang
menjual suatu produk sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara
langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting
konsumen tidak perlu pergi ke toko.
Perkembangan e-commerce di Indonesia
sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi
atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi online. Wahana
transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net)
ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual
bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk
perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula
http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis
internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan
toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada
juga Commerce Net Indonesia – yang beralamat di
http://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service Provider (CSP)
pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam
melakukan jual beli di internet.
Indonesia sendiri telah bekerjasama
dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani
konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain itu,
terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia,
yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media,
Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.
Salah satu contoh aplikasi TIK pada
bidang Industri dilihat dengan kehadiran e-commerce sebagai media
transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak
konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan
menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat
biaya dan waktu.
Sumber :
- blog.politekniktelkom.ac.id/30212033/2012/06/22/memanfaatkan-tik-untuk-pembangunan-ekonomi/
- blog.politekniktelkom.ac.id/30212033/2012/06/22/memanfaatkan-tik-untuk-pembangunan-ekonomi/
- http://blog.politekniktelkom.ac.id/30212033/2012/06/22/aplikasi-tik-dalam-berbagai-bidang/